5 .
Mengenal BIOS (Basic Input Output System)
Pada saat booting awal BIOS (Basic Input Output System) akan
mengambil alih untuk melakukan
inisialisasi
awal semua komponen yang ada di motherboard. BIOS akan melakukan POST (power
On
Self Test) dengan mengenali CPU, FPU (math coprocessor), chip RAM, IC timer
pada
motherboard,
DMA controller, IRQ controller, dll.
Gunanya
untuk melakukan checking awal dan memastikan semua komponen terpasang dengan
baik
dan bekerja dengan normal
Lebih
jauh lagi, karena BIOS menyediakan interface antara sistem operasi dengan
hardware
yang
terpasang pada PC, maka BIOS-pun harus sanggup mengendalikannya secara otomatis
apabila
sistem operasi melakukan suatu proses input output yang melibatkan salah satu
komponen
hardware di dalamnya. Pentingnya keberadaan BIOS membuatnya menjadi faktor
vital
untuk menjaga kelangsungan seluruh aktivitas pada PC.
BIOS
BIOS tergolong suatu chip, Suatu chip yang diisi dengan cara
elektromagnetis (pencahayaan)
dan
BIOS pada umumnya disimpan dalam chip EPROM (erasable programmable ROM) atau
EEPROM
(Electrical Erasable PROM), makanya teknologi saat ini BIOS dapat di update
(flashing)
Ada
banyak merek dipasaran antara lain AMI AWARD, Phoenix, dll tergantung dari
merek MB
yang
digunakan, biasanya MB yang ada pada computer build up terdapat BIOS yang
dibuat
sendiri
dari vendornya (ex : Dell, Hp, Acer)
Pada
umumnya istilah-istilah didalam BIOS bervariasi tiap produsen tetapi sebenarnya
mempunyai
fungsi yang identik.
Kegunaan
Salah
konfigurasi dan setting adalah salh satu penyebab lambatnya serta turunnya
tenaga PC
kita,
beberapa pilihan pada BIOS setup dapat diibaratkan seperti sumber tenaga bagi
PC kita.
Misalnya
setup untuk optimalisasi memory, pengaturan FSB multiplexing, serta voltase
untuk
Memory
dan processor dapat dilakukan lewat pilihan option di BIOS
Lalu
kita terlewatkan mengaktifkan cache memory maka terjadi adalah jalanya computer
akan
tersendat-sendat
bahkan layaknya sebuah siput.
Cache
memory dapat mempercepat kinerja dengan membantu transfer data dari memory
utama
ke prosecor.
Masalah
keamanan dimana kita bias membuat password BIOS agar orang yagn tidak berhak
tidak
dapat menggunakan PC kita (walaupun cara ini dapat di bongkar dengan teknik
hacking)
Setting BIOS
Ada
banyak option didalam BIOS pada umumnya dibagi dalam beberapa kategori. Ex :
Standard
CMOS,
BIOS Features, Power Management, Integrated Systems, dll.
Setiap
kategori terdiri dari option-option pilihan , misalnya
Standar CMOS Setup ;
konfigurasi hardware yang paling dasar seperti date, time, hd, drive,
video,
Bios Features Setup ;
Konfigurasi untuk tingkat lanjuntan seperti Virus warning, CPU internal
Cache,
External Cache, Quick Power On Self Test, Boot Sequences, dll
Integrated
Peripheral ;
Advanced Chipset Features ;
option untuk mengoptimalkan bagi yang expert dan professional,
ada
DRAM timing, CAS Latency, SDRAM cycle length, AGP aperture, AGV mode.
Integrated Peripherals ; Mengendalikan
fungsi-fungsi tambahan pada motherboard seperti port
serial
mau pun paralel. Nonaktifkan ( disabled) saja yang Anda tidak butuhkan untuk
dapat
membebaskan
IRQ.
PnP/PCI Configurations ; Sebaiknya
pilih semua konfigurasi pada pilihan Auto, kecuali port USB
atau
grafik 3D yang sering membuat masalah. Bila demikian berikan interrupt
tersendiri.
Load BIOS Default & Load SETUP default ; untuk mengembalikan fungis secar standar sebelum
diubah-ubah.
Power Management Setup ;
Semakin canggih mekanisme penghematan energi, semakin
membingungkan
pilihannya manajemen power-nya. Setting yang tepat dapat menghemat uang
Anda.
Masalah BIOS
BIOS
dapat rusak misalnya oleh masa pakai, penggunaan yang salah, dan virus misalnya
virus
CIH.
BIOS sebenarnya dapat di perbaiki walaupun memerlukan resource lain, BIOS dapat
di
update
firmwarenya (flashing). Proses perbaikan BIOS dapat dilakukan dengan melakukan
pengcopian
flash BIOS yang rusak pada MB yang identik dan sejenis.
Flashing
atau Update dapat berupa software yang dijalankan pada mode DOS dan lakukan
setup
software
flashing yang didapatkan dari website MB bersangkutan
SETTING BIOS
Untuk dapat mensetting BIOS kita memulai dengan menekan tombol
keyboard untk
masuk ke BIOS. Dalam hal ini masing masing mainboard berlainan
ada yang
menekan tombol del, f1, f2 dan lain-lain. Setelah masuk maka
akan menjadi
tampilan berikut (masing-masing mainboard berlainan untuk
tampilan, bahasa dan
perintah).
Tampilan menu awal dari tampilan BIOS : terdapat keterangan
tentang harddisk dan
CD room yang aktif kemudian setting untuk floppy A dan
peringatan kerusakan yang
terjadi pada mainboard.
Tampilan menu awal BIOS
Kemudian tampilan advanced untuk masuk ke menu yang lebih tinggi
pada masing-masing
optionnya :
Tampilan advanced untuk option yang lebih tinggi
Tampilan untuk mengubah setting prioritas boot
Advanced BIOS
Setting untuk melakukan percepatan hardware yang ada dapat di
lakukan pada anvanced
chipset feature. Mengatur banyaknya memory yang terpotong untuk
VGA juga terdapat disini.
Advanced chipset feature
Setting untuk plug and play pada slot Pci adalah berikut ini :
Advanced PCI configuration
Untuk mengaktifkan atau menon-aktifkan periperal onboard
menggunakan fasilitas advanced
periperal yang terdiri atas suara, lan, usb dan lain-lain.
Integrated periperal
Kemudian untuk setting masalah power pada komputer yang digunakan
dapat di lakukan
setting pada advanced power.
Power management setup
Dan yang terakhir untuk setting password di BIOS melalui :
Security
BIOS